Senin, 03 April 2017

My Most Beautiful Love

Ketika manusia harus memohon, "Please stay" kepada manusia lain lawan jenisnya.

Pribadi yang paling mencintai aku --- Dia, nggak perlu kuminta untuk stay, Dia selalu ada di sana. Baik di kala duka, maupun suka. Ketika aku kecewa ataupun ketawa. Pas lagi nyanyi di paduan suara atau ikutan teriak marah-marah pas suasana kisruh di padatnya isi kereta.

Dia ada. Sedetik pun nggak  mau meninggalkanku.

Dia yang paling ngotot pengen stay, deket-deket aku selalu.





Ketika manusia berjanji dalam sumpah, "I will never leave" kepada manusia lain lawan jenisnya.

Pribadi yang paling mencintai aku --- Dia, justeru seringkali harus memelas, "Don't leave." Dia sering kubuat sedih karena aku tinggal main, yap.. main-main dengan rantai dosa yang jelas-jelas bakal menjeratku dan bakal bikin aku susah untuk pulang ke pelukan Dia. 

Kadang Dia sentil aku, pas mulai ngiler melihat betapa nikmatnya godaan yang sedang ditawarkan di depan ku.
Kadang Dia sengaja ajak aku bersama denganNya masuk ke wilayah yang kurang nyaman; Dia ingin agar aku belajar. Dan ketika itu terjadi, aku ngambek gak ketolongan, lalu kutinggal Dia lagi.

Kadang, memang terlalu mudah untuk meninggalkan Dia yang selalu baik. Toh Dia baik kok, Dia mencintaiku dan nggak pernah tinggalin aku.
Setiap aku salah, selalu ada kesempatan selanjutnya.




Dia itu Tuhanku.
Kami pernah putus hubungan hampir dua tahun lamanya.
Kadang-kadang aku masih contact dia, sekedar bagi-bagi kabar.. kalau lagi genting, kayak : "Aku mau naik pesawat, perjalanan akan lumayan jauh dan aku sedikit takut sendirian.."

Dia selalu adalah Penciptaku, mutlak.
Tapi saat itu, hubungan kami retak. Aku yang minta putus. Aku cuekin Dia dalam keberadaanNya di sekitarku. Lalu, aku meninggalkan Dia.

Selama kami pisah, aku terkadang teringat tentang Dia. Sering terbersit di dalam hatiku, rasa bersalah yang luar biasa.




Aku cari banyak cara biar gak mati gaya pasca putus dengan Dia.
Mengunjungi tempat wisata, membaca buku yang kufavoritkan, mencari teman ngobrol, sampai mencari teman berbagi perasaan suka biar aku melupakan Dia.

Enggak bisa.

Jauh di lubuk hatiku, aku tahu satu hal yang hakiki, mutlak kayak fakta yang kubilang tadi ( Dia adalah penciptaku).

Yaitu:

Aku ingin mencintai Dia juga.
Aku sadar banget banget, selamanya gak akan bisa membalas cinta kasih yang Dia berikan selama ini.
Aku terlalu lemah prinsip untuk tetap setia bersama Dia dalam keadaan apapun juga.
Aku terlalu merasa pintar untuk patuh pada semua kemauanNya. Misalnya: kalau bisa berbohong kalau aku gak punya uang, kenapa aku harus naif dan minjemin uangku ke orang yang sudah pasti gak akan mengingat hutangnya?

Bersama Dia, banyak syarat! Digampar pipi kiri, Dia kasih juga pipi kanannya.

Susah.

Susah jadi kekasih Dia.
Adalah beban menerima cinta sebesar itu dari Dia yang notabene Pribadi Maha segala maha di seluruh sudut di segala jagat.

Aku mengakui dari dasar hati, ketika menerima cintaNya, bergandeng tangan denganNya, berbagi cerita dan keluh kesah, aku sempat sangat bahagia. Bahagia yang.. nggak pernah aku rasakan sebelumnya, dan gak kutemukan dari manapun, dari orangtua, teman, siapapun gak terkecuali.

Ketika Dia cerita kalau Dia sedih melihat banyak orang yang menjauh dari Dia.. aku jadi begitu semangat ingin menunjukkan ke orang-orang bahwa Tuhan itu baik. Kekasih saya itu sejati cintanya, the best gak ada duanya!

Ketika aku menghadapi satu persoalan, Dia mendengar baik-baik dengan perhatian ekstra. Dia merangkul aku dengan hangat dan nggak neko-neko; Dia minta aku untuk hadapi dengan senyuman lalu kasih tau aku teladan.
Bersama Dia, aku jadi pribadi yang lebih baik. Jauh sangat baik, setidaknya untuk diriku sendiri.






Sekarang, aku lagi mencoba mendekati Dia dengan segala rasa malu karena dulu udah pernah mutusin Dia.
Nggak gampang.

Kami gak bisa begitu aja kembali ke keadaan semula, gak bisa dalam sekejap jadi kembali mesra.
Tapi nanti, setelah Dia lihat pembuktianku kalau aku mau belajar mencintai Dia dan belajar setia, kami pasti balikan!

Dia pasti jadi kekasihku lagi, dan kisah cinta terbaik yang pernah kami punya dulu akan kembali :)